Test of English as a Foreign Language atau lebih sering disebut TOEFL termasuk tes kemampuan bahasa Inggris yang berlaku di seluruh dunia. Tahukah kamu bahwa tes ini ada berbagai macam jenisnya? Untuk tahu jenis TOEFL yang ada, silakan simak penjelasan di bawah ini.
Sertifikat TOEFL umumnya digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk masuk universitas dalam dan luar negeri hingga melamar pekerjaan. Untuk mendapatkan sertifikatnya, kamu perlu mengikuti tes TOEFL terlebih dahulu.
Jenis TOEFL dan Penjelasannya
Saat ini diketahui terdapat 5 macam TOEFL berbeda, silakan simak penjelasan ini untuk mengetahui perbedaan dari masing-masing jenisnya.
1. TOEFL Prediction Test
Tes yang satu ini diselenggarakan dengan tujuan sebagai ajang latihan. Jika masih ragu untuk mengikuti tes TOEFL yang sesungguhnya, kamu bisa mengikuti TOEFL prediction test untuk menjajal kemampuan. Semua orang bisa mengikuti tes ini tanpa harus memenuhi persyaratan tertentu.
Umumnya, TOEFL prediction test dilakukan oleh lembaga kursus bahasa Inggris. Tes ini bisa dianalogikan sebagai try out sebelum pelaksanaan ujian nasional. Jadi, soal-soal yang diujikan memiliki tipe yang mirip seperti tes sesungguhnya.
TOEFL diawali dengan dengan sesi listening, dilanjutkan ke sesi structure, dan diakhiri dengan soal reading. Keseluruhan tesnya bisa menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam.
2. TOEFL Institutional Testing Program (ITP)
Jenis TOEFL yang kedua adalah institutional testing program atau biasa disebut dengan ITP. Tes ini diselenggarakan oleh sebuah lembaga dan peserta akan mendapatkan sertifikat. Namun sertifikatnya tidak berlaku secara internasional.
Umunya, sertifikat yang didapatkan dari TOEFL ITP ini hanya berlaku secara nasional maupun di kawasan Asi. Tes ITP terbagi ke dalam 3 sesi, yaitu listening, structure, dan speaking. Durasinya kurang lebih 2 jam, sama seperti TOEFL prediction test.
Skor yang didapatkan peserta pada TOEFL ini berkisar antara 310 hingga 667 poin. Tes ini bisa menjadi pilihan jika kamu membutuhkan sertifikat TOEFL untuk kebutuhan di dalam negeri. Biaya yang dibutuhkan untuk mengikuti TOEFL ITP adalah sekitar 500 ribuan.
3. TOEFL Paper Based Test (PBT)
Seperti namanya, TOEFL yang satu ini dilakukan dengan menggunakan media kertas. Ini merupakan salah satu metode TOEFL yang paling banyak dijumpai di Indonesia. Peserta akan mendapatkan lembar soal yang harus dikerjakan.
Kemudian untuk menjawabnya, peserta menggunakan kertas dan mengisinya secara manual. Kertas jawabannya kurang lebih sama seperti yang digunakan pada saat ujian nasional.
Terdapat sesi dalam TOEFL PBT, yaitu reading, listeting, dan struktur. Masing-masing sesinya diberi jeda 10 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh tes adalah 3 jam.
TOEFL PBT dinilai dengan metode konversi. Peserta akan mendapatkan skor antara 200 hingga 600 poin.
4. TOEFL Computer Based Test (CBT)
Berbeda dengan PBT, TOEFL jenis ini adalah CBT yang menggunakan komputer untuk pelaksanaan tesnya. Peserta akan menerima soal dan mengerjakannya langsung di komputer. Terdapat 4 sesi dalam tes ini yaitu listening, reading, structure, dan writing.
Semua jawaban yang disubmit peserta akan langsung direkam dan dihitung secara otomatis. Penilaiannya juga tidak lagi menggunakan konversi sehingga skor tertinggi dalam TOEFL CBT adalah 300.
5. TOEFL Internet Based Test (IBT)
Jenis terakhir dari tes TOEFL adalah internet based test atau IBT. Tes ini terbagi ke dalam 4 sesi, yaitu listening, reading, writing, serta speaking. Seluruh tesnya akan memakan waktu 4 jam. Skor maksimal yang bisa didapatkan adalah 120 poin.
Karena sudah menggunakan internet, peserta tidak harus datang dan berkumpul di satu titik untuk mengikuti tes ini. Namun biaya yang dibutuhkan untuk mengikuti tesnya juga cukup tinggi, yaitu 2 hingga 3 juta rupiah.
Kamu bisa memilih salah satu dari 5 jenis TOEFL di atas yang paling sesuai dengan kebutuhan. Jangan lupa untuk melakukan persiapan sesuai dengan jenis tes yang akan diikuti.