Cara Cerdas Berbelanja Dan Mengatur Pengeluaran. Sebagai perempuan dan ibu, kehidupan kita dekat dengan urusan belanja bisa berlangsung sesuai perencanaan dan perhitungan? Ulasannya ada disini.
Cara Cerdas Berbelanja Dan Mengatur Pengeluaran
Belanja karena ada kebutuhan
Kita tidak bisa memungkiri, kita sering berbelanja , membeli barang secara impulsif atau tiba-tiba karena dorongan hati. sebaiknya kita berbelanja karena ada kebutuhan, bukan semata-mata karena ingin. Keluarkanlah uang karena wajib, karena kalau tidak mengeluarkan uang, kita harus menghadapi sebuah konsekuensi ungkapnya. Misalnya menyangkut cicilan rumah. Jika tidak membayarnya, kita terancam terkena denda atau bahkan rumah kita disita. Contoh lainnya berkaitan dengan uang sekolah anak.
Padahal kita hanya butuh satu pasang pada akhirnya kita punya hingga 3 mubazir kan?. Memang benar kita bisa menggunakan 2 pasang sepatu lebih itu di lain waktu. Tetapi kita juga bisa menggunakan uang yang sudah kita habiskan dalam sale untuk hal lain yang lebih penting. Sangat tidak disarankan membeli barang dengan uang yang sudah dialokasikan untuk kebutuhan lain. Ujung-ujungnya seperti Gali Lobang Tutup Lobang.
Kesalahan umum saat belanja
kesalahan-kesalahan yang umum dilakukan saat berbelanja. Apakah Anda juga melakukannya?
Lapar mata. Keinginan membeli langsung muncul setelah melihat barang tertentu. Keinginan membeli langsung muncul setelah melihat barang tertentu.
Tidak disiplin dengan anggaran yang sudah dibuat.Ada banyak lo orang yang sering membuat anggaran tapi mereka sendiri yang akhirnya menghancurkannya. Mereka tidak tahan menghadapi godaan belanja. Anggaran yang dibuat sudah rapi, namun di lapangan kenyataannya berbeda. Teori tidak sama dengan praktek.
Tidak tega pada anak. Ini kerap terjadi pada orang tua, paman, atau bibi. Karena rasa sayang yang begitu besar, sbopoker orang dewasa sering membeli ini itu sesuai keinginan anak. Orang tua sebaiknya tidak memanjakan anak dan mendidiknya menghormati uang serta anggaran yang sudah dibuat.
Gengsi gengsian. Poin ini bisa dibagi menjadi:
Membeli karena tidak mau kalah dari teman. Sebenarnya ia tidak ingin membeli dan tidak membutuhkan barang yang dibeli itu. Ah, gue kayak nggak dianggap nih. Gue beli juga deh barangnya. Ada lho teman-teman, yang bisa menjerumuskan kita. Mereka menyindir kita karena ikut jalan-jalan tanpa membeli. banyak yang pernah kalah berbelanja supaya tidak kalah dari teman-temannya.
Membeli karena merasa tidak enak pada si pramuniaga.
Membeli demi solidaritas dengan komunitas.
Membeli karena terpengaruh iklan atau promosi,
Belanja pintar dengan perencanaan.
Hindarilah melakukan kesalahan-kesalahan belanja dengan mempraktekkan tip-tip ini:
- buatlah daftar belanja sebelum meninggalkan rumah.
- jika sudah berencana belanja ke mall atau supermarket, Pergilah langsung ke lokasi yang dituju. Jangan melenceng kemana-mana. Sesudah itu langsung pulang.
- kalau bertransaksi menggunakan kartu kredit, selalu periksa jumlah biaya yang dimasukkan. Jangan sampai salah ya.
- jangan remehkan window shopping, kita bisa membuat perencanaan Belanda karena kita sudah mengetahui harga barang-barang yang kita inginkan atau butuhkan. Tentunya jangan sampai terbujuk godaan ya. Mintalah kontak toko supaya bisa menghubungi mereka di masa depan.
- manfaatkan buku telepon. Sesudah berbelanja, Tuliskanlah nama atau merek barang-barang yang Anda pilih sesuai huruf depannya di buku telepon tersebut. Di sampingnya, di kolom nomor telepon, masukkan harganya. Contohnya seperti ini, pasta gigi rp6.500 di bagian P. Jadikan buku ini Sebagai panduan harga dalam membuat perencanaan belanja. Dengan demikian anda jadi tidak membawa uang dalam jumlah yang berlebihan. Anda juga bisa memanfaatkan brosur atau buklet pasar swalayan sebagai pedoman harga. Simpanlah brosur-brosur tersebut dalam sebuah map khusus.
- beli barang dalam partai besar ketika ada harga promosi. Harga promosi syaratnya, barang tersebut istri yang memang diperlukan dan pasti akan dipakai. Misalnya beli tisu. Tisu, kan pasti ada di gunakan sehari-hari di rumah, tapi jangan sampai semua lemari di rumah kita isi dengan persediaan tisu, . Contoh barang-barang lain yang bisa dibeli dalam jumlah banyak diantaranya adalah minyak goreng, garam, terigu, dan sabun cuci.
terapkanlah 5W dan 1H apabila ingin berbelanja:
- What (apa): barang apa yang akan dibeli? Tulislah dalam daftar peserta perkiraan harganya.
- Why(Mengapa): Mengapa kita harus membeli barang tersebut? Wajib, butuh, atau ingin?
- When(kapan): Kapan kita berbelanja? Apakah langsung setelah menerima gaji? Apakah berbelanja rutin setiap minggu atau setiap bulan?
- Where(di mana): dimana kita berbelanja? Harga barang yang sama bisa main di dua toko berbeda.
- Who(siapa): siapa yang berbelanja? Kita sendiri, atau suami, atau asisten rumah tangga?
- How(bagaimana): Bagaimana pembayarannya? Tunai, kartu kredit, atau cicilan.