Tahun lalu, Twitter kabarnya memiliki rencana untuk menambahkan fitur “edit tweet” seperti fitur “edit post” di Facebook . Tentunya, kabar tersebut membuat para pengguna Twitter senang.
Namun menurut laporan terbaru, sepertinya fitur tersebut tidak akan ditambahkan atau masih membutuhkan waktu yang cukup lama bagi Twitter untuk meng-implementasikan fitur tersebut.
Twitter Batal Tambahkan Fitur Edit Tweet
Baru-baru ini telah muncul kabar baik bahwa Facebook tidak jadi memonetasi WhatsApp dan batal untuk menambahkan ads/iklan di aplikasi layanan cross-platform messaging dan voice over-ip tersebut.
Namun hal yang sama tidak bisa dikatakan untuk aplikasi sosial media saingan Facebook yaitu Twitter.
Pada sesi Q&A (Question & Answer), CEO Twitter -Â Jack Dorsey membahas sebuah tweet yang berisi bahwa banyak pengguna Twitter yang menginginkan fitur “edit tweet” layaknya “edit post” seperti milik Facebook.
Beliau mengatakan bahwa fitur tersebut kemungkinan tidak akan di-implementasikan untuk Twitter karena beberapa asalan tertentu.
Akan tetapi meskipun beliau telah memberikan alasan mengapa Twitter tidak dapat meng-implementasikan fitur tersebut, banyak orang yang tidak merasa puas dengan jawaban yang beliau berikan.
Menurut beliau, pada awalnya Twitter memiliki fitur yang memungkinkan penggunanya untuk membuat tweet melalui SMS. Alhasil, karena masih belum ada cara yang dapat digunakan untuk mengedit SMS yang sudah terkirim. Twitter tidak memiliki fitur yang memungkinkan penggunanya untuk mengedit Tweet yang sudah terposting.
Alasan tersebut memang bisa dibilang masuk akal, namun terdapat beberapa kejanggalan dalam penjelasan tersebut. Menurut Dorsey, Twitter tidak/belum dapat menambahkan fitur “edit tweets” dikarenakan cara kerja fitur retweets.
Menambahkan fitur edit Tweets berarti memungkinkan penggunanya untuk dapat meng-edit ulang Tweet yang sudah terposting. Namun jika sudah ada pengguna lain yang me retweet “Tweet” tersebut, maka hal itu dapat mengarah ke misinformasi atau kesalahpahaman yang nantinya akan tersebar di platform tersebut.
Akan tetapi, Facebook berhasil mengatasi masalah tersebut. Facebook juga memiliki fitur retweets yang di beri nama “Share” yang memungkinkan penggunanya untuk dapat meng-edit postingan mereka.
Postingan yang telah di-edit ulang akan memiliki tag “edited” yang memberi tanda bahwa post tersebut telah di edit. Tidak hanya itu, Facebook juga akan menyimpan post/comment asli (original) di dalam post itu sendiri.
Banyak pengguna yang juga menyarankan agar Twitter memiliki fitur edit tweet yang hanya dapat di-akses 30 detik setelah Tweet terposting. Dengan cara tersebut, pengguna dapat meng-edit ulang Tweet mereka jika terjadi kesalahan yang tidak di sengaja e.g typo.
Namun, Dorsey sendiri mengatakan bahwa bukan hal tersebut yang menjadi masalah besar. Menambahkan fitur “edit tweet” akan merubah cara Twitter beroperasi dan mungkin akan menunda kemampuan pengguna untuk “retweet” suatu post.
Di akhir kata, beliau memberi pertanyaan bahwa Twitter akan memberi pertimbangan. Namun mereka kemungkinan tidak akan meng-implementasikan fitur tersebut.
Hal itu memberikan indikasi yang cukup bahwa fitur “edit tweet” sepertinya tidak akan ditambahkan untuk tahun ini namun masih memberikan kemungkinan kecil untuk ditambahkanya fitur tersebut di masa yang akan datang.