Bagaimana Menurut Pandangan/Pendapat Anda Mengenai Ibu Bekerja VS Ibu Rumah Tangga, lalu bagaimanakah pendapat suami tentang ini ?? Saya sendiri sebenarnya tidak pernah suka mengikuti perdebatan tentang ibu rumah tangga dan dibandingkan dengan ibu yang bekerja atau wanita karir. Saya bukan seorang ibu dan saya sering melihat kedua belah pihak terlalu dibuat pusing tentang keputusan mereka untuk menjadi ibu rumah tangga ataukah ibu yang bekerja(wanita karir), Banyak sekali muncul pendapat yang pada akhirnya mengkritik mereka yang salah dalam mengambil sebuah keputusan. Mungkin karena mereka lelah dihakimi, atau karena mereka sebenarnya sudah tidak percaya diri dan putus asa, atau mungkin ada beberapa alasan lain mengenai hal ini.
Pandangan/Pendapat Mengenai Ibu Rumah Tangga
Sebenarnya untuk mengatasi hal ini sangatlah mudah kita hanya perlu berdamai dengan keputusan kita sendiri dan mengabaikan apa yang dipikirkan orang lain tentang kita? ada beberapa hal yang harus digaris bawahi bahwa :
Apapun yang kita lakukan baik/buruk, kita masih akan tetap dihakimi.
Ini adalah alat yang digunakan sebagai Alasan yang amat sering digunakan untuk menyerang kedua pihak yaitu Ibu Bekerja ataupun Ibu Rumah Tangga .Pilihan sebagai ibu yang tinggal di rumah atau ibu yang bekerja diluar rumah, bisa menimbulkan penilaian tersendiri. Itu tergantung pada masing masing individu itu. Setiap keputusan memiliki pro dan kontra. dan perlu anda ketahui ini normal dan wajar. Orang bisa bahagia dengan keputusannya, dan setiap keputusan yang diambil merupakan proses perjalanan analisa yang sangat panjang. Dan kemudian pada akhirnya diambilah sebuah kesimpulan yang mutlak
Berikut ini contoh kasus yang sering saya dengar yaitu penghinaan terhadap ibu yang tinggal di rumah:
“Apa gunanya memiliki pendidikan tinggi jika Anda akhirnya menjadi ibu rumah tangga?”
Secara pribadi, ini adalah pertanyaan yang baik namun jika anda tidak mengetahui makna dan mencocokannya dengan keadaan seseorang maka akan menimbulkan pandangan yang salah, inilah alasannya:
Apakah anda berfikir Menjadi seorang ibu rumah tangga sama dengan tidak berpendidikan?
Apakah Anda benar-benar berpikir bahwa mengelola rumah tidak memerlukan keterampilan dan otak?
Tidak ada pengetahuan yang terbuang sia sia.Tidak ada ilmu yang pada akhirnya tidak terpakai.Jujur saja Saya sendiri tidak ingin dibesarkan oleh ibu yang tidak berpendidikan, saya rasa anda juga begitu terutama di usia dini ketika keingintahuan seorang anak sedang mencapai puncaknya. Semakin tua anak-anak, semakin rumit pertanyaan yang sering diajukan kepada sang ibu. kalau anda Sebagai seorang anak perempuan, selamanya anda pasti bersyukur dan bangga memiliki seorang ibu yang dapat memberi tahu kalian mengenai perbedaan antara Ariel(NOAH) Dan Pasha(Ungu). hahaha dan jika anda seorang anak laki laki pastinya anda akan beruntung jika memiliki ibu yang berpendidikan tinggi, ia akan mengajari anda bagaimana seharusnya menjadi orang yang sangat bijaksana dan berwibawa serta dicintai oleh banyak kaum hawa. Semua itu akan mustahil anda dapatkan jika anda memiliki ibu yang tidak berpendidikan.
Pandangan/Pendapat Mengenai Ibu Bekerja
Di sisi lain, seorang ibu yang tinggal di rumah sering mengatakan ini kepada ibu yang bekerja:
“Sayang sekali kalian adalah anak si ibu asuh, bukan anak kandung dari ibu kalian, karena kalian dibesarkan oleh si ibu asuh”.
Ibu memiliki peran yang besar ketika datang waktunya untuk membesarkan anak-anak mereka? Saya tahu banyak wanita/Ibu yang bekerja , tetapi tetap bisa menjaga anak-anak mereka. Sebaliknya, apakah semua ibu yang tinggal di rumah tinggal juga setia berada pada sisi anak-anak mereka 24 jam? Tanpa bantuan orang lain? Saya juga tidak berpikir demikian.
Beberapa wanita memutuskan untuk tetap bekerja, karena alasan keuangan. Suami mereka tidak cukup memberikan, bahkan untuk kebutuhan utama didalam rumah tangga hal ini wajar dan normal karena rejeki seseorang bukanlah kita yang mengatur melainkan ada peran TUHAN didalamnya .Janganlah selalu mempunyai pandangan yang buruk mengenai wanita/Ibu yang bekerja. Pandangan mengenai ibu yang bekerja melulu tentang selalu membeli tas dan baju mahal serta peralatan mewah lain yang membuang uang , padahal seharusnya anda paham semua itu dilakukannya hanya untuk menunjang penampilan dan karir.
Dapatkah Anda Mengatakan dengan jujur ​​
“ Apa yang harus anda lakukan jika penghasilan dari suami Anda tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari hari†sedangkan anak anda membutuhkan banyak biaya setiap bulan, bagi anda yang dianugrahi suami yang berpenghasilan minimum?
Banyak penelitian menunjukkan bahwa banyak wanita memilih untuk tetap dalam pernikahan yang tidak sehat / kasar. Mereka tetap tinggal meskipun banyak sekali kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga, karena perceraian berarti mereka harus mencari tahu cara memberi makan anak-anak mereka. menghindari hal ini istri mencari jalan agar memiliki tabungan atau dukungan keuangan.
Selain itu juga Kalian pasti berfikir bahwa sepenuhnya anda salah dalam memilih pasangan/suami. kenapa mesti mencari suami yang pekerjaannya berpenghasilan pas pasan sedangkan dalam rumah tangga anda dituntut untuk memiliki biaya yang super besar. Disinilah Kegunaan anda punya agama. Agama mengajarkan anda tentang keseimbangan,ada yang miskin ada juga yang kaya, ada yang cantik ada juga yang jelek, jika semua nya kaya lalu tidak ada yang miskin apa yang terjadi?? siapa yang mau menanam padi di sawah ?? siapa yang jual ayam dipasar?? Siapa Yang Mau bersihkan sampah dijalanan ??Untuk apa susah susah menanam padi lagi sedangkan anda sudah kaya, beras sudah tinggal beli saja, karna anda punya uang.,sekali lagi jika ini pertanyan yang anda lontarkan kepada ibu yang bekerja buka pikiran anda baik bak. apa yang terjadi jika TUHAN tidak memberikan keseimbangan dalam hidup ini?? Anda pasti tau jawabannya.
Pandangan/Pendapat Suami Mengenai Ibu Bekerja/Ibu Ruma Tangga
Berbicara mengenai pandangan suami terhadap ibu bekerja dan ibu rumah tangga sebenarnya simple saja, pada umumnya suami tidak mengharapkan istri untuk ikut andil dalam hal mencari nafkah, karna pada hakikatnya sang pemberi nafkah adalah suami. namun semua hal terletak pada situasi dan kondisi seseorang , jika memang pendapatan suami terbilang cukup bahkan lebih tidak perlu istri turut campur dalam hal nafkah, namun jika keadaan harus memungkinkan sang istri untuk berkerja maka hal ini sah sah saja. suami juga turut senang dan pasti tingkat keharmonisan keluarga akan bertambah jika kedua pihak sama sama membantu dan itulah yang dinamakan HIDUP.
Tak terasa panjang lebar saya sudah menerangkan pendapat/Pandangan Ibu Bekerja VS Ibu Rumah Tangga semoga setelah membaca artikel ini pandangan kita semua bisa sama sama diluruskan akhir kata wassalamualaikum wr. wb. sekian dan terima kasih 😀